Senin, 09 Februari 2015

TRIANGLE IN LOVE

CHAPTER III.



Tak terasa setahun sudah aku bersekolah disekolah ini. Kini tepat sudah usia ku yang ke 17 tahun pada jenjang Sekolah Menengah Atas dikelas 11 Ipa 6. Bagaimana tidak aku bisa mendapat kelas Ipa, terang saja aku paling benci dengan pelajaran kimia dan fisika. Karena saking takutnya aku jika nilai kimia dan fisika ku hancur, makadari itu saat ujian kenaikan kelas 10, aku bersikeras mencari teman diluar sekolah yang sama paket soalnya dengan ku. Irshad adalah teman baruku di SMA Negeri 1 Kutaraya. Aku mengenalnya melalui jenjang sosial media, kebetulan paket ujian kami sama oleh karena itu aku dan Irshad saling bertukar jawaban. Alhasil setelah pembagian raport, nilai mata pelajaran Ipa ku diatas 90 semua ohimjiiiiii surat keterangan dapat kelas Ipa pun bertanda nama ku. Jika tau hal ini akan tejadi mengapa aku tidak bersikeras membesarkan nilai mata pelajaran Ips ku saja? Karena sesungguhnya aku penggemar mata pelajaran Ips.

” Dara, kamu dipanggil Bastian buat ke ruang musikalisasi ” Ucap Ratih pada ku yang sedang asik bermain get rich. Ratih adalah gadis perkasa yang jago banget buat acting, terang saja dia ketua Teater di sekolah ku.
” Buat ngapain, tih? File rekaman kemarin udah aku titip di Karina ”
” Bukan karena itu, Ra. Tadi sih dibilangnya buat omongin acara pensi sekolah. ”
” Owh, yaudah deh sekarang aku ke sana ” ucap ku sembari mengantongi handphone dan beranjak pergi ke ruang musikalisasi. Seperjalanan ku menuju ruang musikalisasi, tanpa disengaja tiba-tiba aku bertabrakan dengan lelaki yang baru pertama kali aku lihat. Tampaknya dia sedang terburu-buru karena telat.
*gubrakkkkkkkkkk* Ohimjiii buku dia dan buku ku berserakan entah apa yang harus aku katakan.
” Maaf, ya maaf banget aku buru-buru barusan ” ucap lelaki berambut ala Tria The Cangcuters itu.
” Maigaaattt maaf banget aku juga ngga liat jalan ” sahut ku sembari mengambil dan membenahi buku-buku kami.

” Ini buku kamu, lain kali kalo buru-buru take care yaah ” ucap ku sembari berjalan meninggalkannya. Ketika aku mulai beranjak jauh darinya, tak segan aku mencoba menoleh situasi dibelakang, ternyata dia masih memperhatikan ku! Apakah ini cinta pandangan pertama? Ah bodoh amat, lagi pula hanya ketidaksengajaan.
” Lama banget sih kamu, Ra ” ucap Bastian pada ku dengan tampang sedikit kesal.
” Aduh maaf banget, barusan ada history sebentar hehehe ” sahut ku centil.
” Hallah history apaan? ”
” History CINTAAA lah mass hahaha ” sahutku lagi sembari tertawa dan Bastian menarik telingaku.
” Huss seumur jagung udah cinta cintaaan, lanjtin nih edit videonya ”
Edit video merupakan kegemaranku apalagi pas editnya ditemenin skripsi naskah cerita karya ku. Wuuu bangga banget bisa jadi siswa kepercayaan teman-teman, ya bisa diakui Cuma aku yang bisa melakukannya sepenuh hati tanpa perasaan beban, gak masalah lah sombong sedikit toh itu fakta hahaha.
            Hari ini terlewatkan begitu indah disekolah. Dari pertama bertabrakan dengan si lelaki berambut Tria Cangcuters, kemudian hasil karya di puji ketua Teater dan alhasil kerennn bangett semuanya berlalu begitu indah. Sambil membayangkan kejadian tersebut aku memasuki kelas dengan tampang berseri-seri.
” Eh temen-temen liat nih ada yang lagi happy tampaknya ” ucap Anabele pada teman-teman sekelas yang kemudian mereka membully ku.
” Cieee baru ketemu pemuda barunih ”
” Cieee ditembak yaaa ”
” Cieee bagi-bagi dong happy nyaa ”
Ohimjiii apaan nih gilak aku malu banget. Akupun tak meladeni segelincir perkataan mereka dan akupun beranjak duduk dibangku ku. Tak sengaja aku menoleh ke arah bangku pojok kiri. TUHAN!!!! Itu dia lelaki yang tadi pagi tabrakan dibalconi sekolah. Akupun spontan membalikan posisi ku dan curhat dengan Marsha teman sebangku ku.
” Sha, plisss tengok pojok kiri dong ” ucapku begitu nervous saat itu.
” apaan, ra? ”
” ituuu liat cocok yang rambutnya kayak Tria Cangcuters deh ”
” owh Key? Cieee ada apa dengan Key? ” sahut Marsha mulai meledek ku.
” Nama dia Key? Kayak kunci ”
” iduhh udah suka pakek ngeledek segala. Mau aku suruh dia samperin? ”
” iihh jangan dong, kamu mah ngawuran banget. ” sahut ku yang masih merasa janggal melihat Key. Namun dalam hati kayaknya mulai muncul perasaan yang begitu peka. Tuhan ku, apaan sih yang sedang aku hadapi ini. Aku sangat ingin mengenalnya, namun tak sepatah katapun dapat aku katakan padanya. Aku sangat berharap jika dia yang duluan berkata padaku.
            Lelah terasa lelah dari keseharian aktivitas sekolah ini. Sesampainya dirumah selalu saja kegiatanku hanya diliputi makan, tidur, nge-game dan tidur lagi. Sambil mengisi waktu yang begitu bosan, aku tetap sempatkan menulis dan melanjutkan episode ceritaku ini. Sebenarnya sih pengen banget buat ungkapin atau curhat, tapi aku bingung dan tahu harus bagaimana. Beginilah cara satu-satu ku untuk berbagi pengalaman, curhat colongan dan paling pentingnya membuat dia yang pernah masuk kedalam kehidupanku menjadi peka dengan apa yang selama ini aku rasakan. Terang saja, jika aku menjadi seorang lelaki dan aku naksir dengan seorang pria pastilah aku akan mencoba mendekati wanita yang aku taksir itu dengan segala cara walaupun ujungnya bakal ditolak, tapikan kita mesti usaha dulu. Nah ini beda lagi, posisiku saat ini sebagai wanita, masa iya ungkapin duluan? Iyasih banyak yang bilang sekarang jaman udah berubah, apapun yang terjadi tetap saja wanita maupun pria itu sama. Tapi aku tetap menjaga prasejarah tentang wanita. Bagaimanapun perasaanku kepada lelaki yang aku taksir, tetap akan aku pendam hingga pria tersebut peka dengan perasaanku disini. Huuuhuhu sedih sih emang seih banget kalau dari sekian penantian tak kesampean juga perasaan ini. Ya bagaimana lagi, harus tetap menjaga image sebagai seorang wanita hahaha. Jujur saja, aku memang tipikal cewek yang punya gengsi paling gede kalau urusan cinta-cintaan. 
*tenonenot* itu nada paling konyol yang artinya bbm masuk.
” Hay ” Virgo Andreana, tetera jelas nama tersebut dikontak bbmnya. Ohimjii inikan si Virgo temen sebangku Key si cowok rambut Tria Cangcuters. Aku pun membalasnya.
” Hallo ” pesanku terkirim.
” Kamu tau aku kan? ” masuk lagi pesan bbm itu.
” Tau, temen sebangku Key? ” dan lagi pesanku terkirim.
” hehe iya, Ra. Lagi ngapain? ”
” inih lagi tiduran aja, abisnya capek banget dateng dari sekolah ”
” owh, sorry deh ya aku ganggu he ”
” iyah gapapa, Vir. Kamu lagi ngapain? ”
” Lagi nungguin kamu hihi ”
” hah nungguin buat apa? ” ihh aneh banget dehh baru juga bbm-an lagaknya udah sembarang ngaco pengen gombal ahahaha.
” Btw nih, nanti sore kamu ada kemana, Ra? ”  
” Hmm ngga ada kmna, knapa Vir? ”
” Jalan yuk, cosmic makan bareng temenin aku hehehe ”
            Akhirnya malam itu yang tepat malam minggu, aku dan Virgo jalan makan bareng di cosmic. Tanpa menghilangkan sifat lucunya, setiap perbincangan selalu Ia hiasai dengan leluconan yang selalu membuat ku tertawa dan merasa nyaman saat bersamanya *eAEaEaAee hahaha
Malam pun berlalu bahagia dan sampailah aku dirumah diantarkan olehnya.
*tetoeeett* bbm pun berdering lagi
” Thanks ya for today, Ra. Good night ”
” Thanks for today too yaa, Vir. Good night ” pesan ku pun terkirim menutup keindahan malam ini.


            Hari ini pagi terasa indah mengingat malam kemarin. Namun ketika aku mencoba mengajaknya bergurau, tiba-tiba kebercandaan malam kemarin semuanya hilang entah karena apa. Aku mencoba terus berusaha mengajaknya bergurau namun Ia selalu berusaha menjauh dariku. Oh Tuhan!!! Disaat aku telah mulai merasa nyaman bersamanya, tiba-tiba Ia beranjak pergi dari hidupku entah karena apa.
” Kamu kenapa, Ra? ” sapa seseorang dari belakangku yang sedang menatap sedih kearah Virgo.
” Kamu pasti mengerti mengapa aku begini, Jar. ” Fajar adalah teman dekat Virgo. Dia pasti tau apa yang terjadi diantara temannya itu. Karena pasti sesama teman akan saling curhat.
” Dara, aku mau ngomong sesuatu ”
” Ngomong apaan, Jar? Tentang dia? Ceritain donggg ” ucapku memaksa.
” Begini, sebenarnya Kay dan Virgo itu sama-sama menyimpan perasaan dengan mu. Namun mereka tetap tidak ingin mendekatimu lebih dari teman, karena diantara mereka tidak ingin terjadi pertikungan. Kamu tau sendiri kan mereka telah bersahabat sejak lama? ” ucap Fajar dengan penuh perhatian padaku.
” Hmmm aku udah terlanjur sayang Virgo, Jar. Au udah terlanjur ”
            Cinta memang tak harus memiliki, namun sebebrapa pun perasaan ini tidak akan pernah bisa abadi tersimpan. In Jar...



Bersambung