Senin, 09 Februari 2015

TRIANGLE IN LOVE

CHAPTER III.



Tak terasa setahun sudah aku bersekolah disekolah ini. Kini tepat sudah usia ku yang ke 17 tahun pada jenjang Sekolah Menengah Atas dikelas 11 Ipa 6. Bagaimana tidak aku bisa mendapat kelas Ipa, terang saja aku paling benci dengan pelajaran kimia dan fisika. Karena saking takutnya aku jika nilai kimia dan fisika ku hancur, makadari itu saat ujian kenaikan kelas 10, aku bersikeras mencari teman diluar sekolah yang sama paket soalnya dengan ku. Irshad adalah teman baruku di SMA Negeri 1 Kutaraya. Aku mengenalnya melalui jenjang sosial media, kebetulan paket ujian kami sama oleh karena itu aku dan Irshad saling bertukar jawaban. Alhasil setelah pembagian raport, nilai mata pelajaran Ipa ku diatas 90 semua ohimjiiiiii surat keterangan dapat kelas Ipa pun bertanda nama ku. Jika tau hal ini akan tejadi mengapa aku tidak bersikeras membesarkan nilai mata pelajaran Ips ku saja? Karena sesungguhnya aku penggemar mata pelajaran Ips.

” Dara, kamu dipanggil Bastian buat ke ruang musikalisasi ” Ucap Ratih pada ku yang sedang asik bermain get rich. Ratih adalah gadis perkasa yang jago banget buat acting, terang saja dia ketua Teater di sekolah ku.
” Buat ngapain, tih? File rekaman kemarin udah aku titip di Karina ”
” Bukan karena itu, Ra. Tadi sih dibilangnya buat omongin acara pensi sekolah. ”
” Owh, yaudah deh sekarang aku ke sana ” ucap ku sembari mengantongi handphone dan beranjak pergi ke ruang musikalisasi. Seperjalanan ku menuju ruang musikalisasi, tanpa disengaja tiba-tiba aku bertabrakan dengan lelaki yang baru pertama kali aku lihat. Tampaknya dia sedang terburu-buru karena telat.
*gubrakkkkkkkkkk* Ohimjiii buku dia dan buku ku berserakan entah apa yang harus aku katakan.
” Maaf, ya maaf banget aku buru-buru barusan ” ucap lelaki berambut ala Tria The Cangcuters itu.
” Maigaaattt maaf banget aku juga ngga liat jalan ” sahut ku sembari mengambil dan membenahi buku-buku kami.

” Ini buku kamu, lain kali kalo buru-buru take care yaah ” ucap ku sembari berjalan meninggalkannya. Ketika aku mulai beranjak jauh darinya, tak segan aku mencoba menoleh situasi dibelakang, ternyata dia masih memperhatikan ku! Apakah ini cinta pandangan pertama? Ah bodoh amat, lagi pula hanya ketidaksengajaan.
” Lama banget sih kamu, Ra ” ucap Bastian pada ku dengan tampang sedikit kesal.
” Aduh maaf banget, barusan ada history sebentar hehehe ” sahut ku centil.
” Hallah history apaan? ”
” History CINTAAA lah mass hahaha ” sahutku lagi sembari tertawa dan Bastian menarik telingaku.
” Huss seumur jagung udah cinta cintaaan, lanjtin nih edit videonya ”
Edit video merupakan kegemaranku apalagi pas editnya ditemenin skripsi naskah cerita karya ku. Wuuu bangga banget bisa jadi siswa kepercayaan teman-teman, ya bisa diakui Cuma aku yang bisa melakukannya sepenuh hati tanpa perasaan beban, gak masalah lah sombong sedikit toh itu fakta hahaha.
            Hari ini terlewatkan begitu indah disekolah. Dari pertama bertabrakan dengan si lelaki berambut Tria Cangcuters, kemudian hasil karya di puji ketua Teater dan alhasil kerennn bangett semuanya berlalu begitu indah. Sambil membayangkan kejadian tersebut aku memasuki kelas dengan tampang berseri-seri.
” Eh temen-temen liat nih ada yang lagi happy tampaknya ” ucap Anabele pada teman-teman sekelas yang kemudian mereka membully ku.
” Cieee baru ketemu pemuda barunih ”
” Cieee ditembak yaaa ”
” Cieee bagi-bagi dong happy nyaa ”
Ohimjiii apaan nih gilak aku malu banget. Akupun tak meladeni segelincir perkataan mereka dan akupun beranjak duduk dibangku ku. Tak sengaja aku menoleh ke arah bangku pojok kiri. TUHAN!!!! Itu dia lelaki yang tadi pagi tabrakan dibalconi sekolah. Akupun spontan membalikan posisi ku dan curhat dengan Marsha teman sebangku ku.
” Sha, plisss tengok pojok kiri dong ” ucapku begitu nervous saat itu.
” apaan, ra? ”
” ituuu liat cocok yang rambutnya kayak Tria Cangcuters deh ”
” owh Key? Cieee ada apa dengan Key? ” sahut Marsha mulai meledek ku.
” Nama dia Key? Kayak kunci ”
” iduhh udah suka pakek ngeledek segala. Mau aku suruh dia samperin? ”
” iihh jangan dong, kamu mah ngawuran banget. ” sahut ku yang masih merasa janggal melihat Key. Namun dalam hati kayaknya mulai muncul perasaan yang begitu peka. Tuhan ku, apaan sih yang sedang aku hadapi ini. Aku sangat ingin mengenalnya, namun tak sepatah katapun dapat aku katakan padanya. Aku sangat berharap jika dia yang duluan berkata padaku.
            Lelah terasa lelah dari keseharian aktivitas sekolah ini. Sesampainya dirumah selalu saja kegiatanku hanya diliputi makan, tidur, nge-game dan tidur lagi. Sambil mengisi waktu yang begitu bosan, aku tetap sempatkan menulis dan melanjutkan episode ceritaku ini. Sebenarnya sih pengen banget buat ungkapin atau curhat, tapi aku bingung dan tahu harus bagaimana. Beginilah cara satu-satu ku untuk berbagi pengalaman, curhat colongan dan paling pentingnya membuat dia yang pernah masuk kedalam kehidupanku menjadi peka dengan apa yang selama ini aku rasakan. Terang saja, jika aku menjadi seorang lelaki dan aku naksir dengan seorang pria pastilah aku akan mencoba mendekati wanita yang aku taksir itu dengan segala cara walaupun ujungnya bakal ditolak, tapikan kita mesti usaha dulu. Nah ini beda lagi, posisiku saat ini sebagai wanita, masa iya ungkapin duluan? Iyasih banyak yang bilang sekarang jaman udah berubah, apapun yang terjadi tetap saja wanita maupun pria itu sama. Tapi aku tetap menjaga prasejarah tentang wanita. Bagaimanapun perasaanku kepada lelaki yang aku taksir, tetap akan aku pendam hingga pria tersebut peka dengan perasaanku disini. Huuuhuhu sedih sih emang seih banget kalau dari sekian penantian tak kesampean juga perasaan ini. Ya bagaimana lagi, harus tetap menjaga image sebagai seorang wanita hahaha. Jujur saja, aku memang tipikal cewek yang punya gengsi paling gede kalau urusan cinta-cintaan. 
*tenonenot* itu nada paling konyol yang artinya bbm masuk.
” Hay ” Virgo Andreana, tetera jelas nama tersebut dikontak bbmnya. Ohimjii inikan si Virgo temen sebangku Key si cowok rambut Tria Cangcuters. Aku pun membalasnya.
” Hallo ” pesanku terkirim.
” Kamu tau aku kan? ” masuk lagi pesan bbm itu.
” Tau, temen sebangku Key? ” dan lagi pesanku terkirim.
” hehe iya, Ra. Lagi ngapain? ”
” inih lagi tiduran aja, abisnya capek banget dateng dari sekolah ”
” owh, sorry deh ya aku ganggu he ”
” iyah gapapa, Vir. Kamu lagi ngapain? ”
” Lagi nungguin kamu hihi ”
” hah nungguin buat apa? ” ihh aneh banget dehh baru juga bbm-an lagaknya udah sembarang ngaco pengen gombal ahahaha.
” Btw nih, nanti sore kamu ada kemana, Ra? ”  
” Hmm ngga ada kmna, knapa Vir? ”
” Jalan yuk, cosmic makan bareng temenin aku hehehe ”
            Akhirnya malam itu yang tepat malam minggu, aku dan Virgo jalan makan bareng di cosmic. Tanpa menghilangkan sifat lucunya, setiap perbincangan selalu Ia hiasai dengan leluconan yang selalu membuat ku tertawa dan merasa nyaman saat bersamanya *eAEaEaAee hahaha
Malam pun berlalu bahagia dan sampailah aku dirumah diantarkan olehnya.
*tetoeeett* bbm pun berdering lagi
” Thanks ya for today, Ra. Good night ”
” Thanks for today too yaa, Vir. Good night ” pesan ku pun terkirim menutup keindahan malam ini.


            Hari ini pagi terasa indah mengingat malam kemarin. Namun ketika aku mencoba mengajaknya bergurau, tiba-tiba kebercandaan malam kemarin semuanya hilang entah karena apa. Aku mencoba terus berusaha mengajaknya bergurau namun Ia selalu berusaha menjauh dariku. Oh Tuhan!!! Disaat aku telah mulai merasa nyaman bersamanya, tiba-tiba Ia beranjak pergi dari hidupku entah karena apa.
” Kamu kenapa, Ra? ” sapa seseorang dari belakangku yang sedang menatap sedih kearah Virgo.
” Kamu pasti mengerti mengapa aku begini, Jar. ” Fajar adalah teman dekat Virgo. Dia pasti tau apa yang terjadi diantara temannya itu. Karena pasti sesama teman akan saling curhat.
” Dara, aku mau ngomong sesuatu ”
” Ngomong apaan, Jar? Tentang dia? Ceritain donggg ” ucapku memaksa.
” Begini, sebenarnya Kay dan Virgo itu sama-sama menyimpan perasaan dengan mu. Namun mereka tetap tidak ingin mendekatimu lebih dari teman, karena diantara mereka tidak ingin terjadi pertikungan. Kamu tau sendiri kan mereka telah bersahabat sejak lama? ” ucap Fajar dengan penuh perhatian padaku.
” Hmmm aku udah terlanjur sayang Virgo, Jar. Au udah terlanjur ”
            Cinta memang tak harus memiliki, namun sebebrapa pun perasaan ini tidak akan pernah bisa abadi tersimpan. In Jar...



Bersambung

Kamis, 22 Januari 2015

12th IN JAR



CHAPTER II.

“ Lelaki itu semua sama, Ra! Sama-sama buaya, sekalinya liat cewek cantik langsung mangap, walaupun kadang udah punya pacar “ terpental perkataan itu dari bibir tipis seorang gadis didepan ku yang membuat seorang laki-laki tersinggung.
“ Kamu kira wanita selalu benar? Wanita cuma kemangkan gengsi dan selalu ingin menang!!! “ sahut seorang lelaki yang yang tak lain merupakan teman dekatku. Arieska Immanuel merupakan ketua kelas di kelas baruku X6 tepatnya disebuah sekolah favorite dikota Denpasar. Walaupun aku dan Arieska Immanuel yang akrab disapa Aris, kami kerap kali berangkat sekolah bareng, jalan bareng sampai-sampai sering curhat bareng tentang apapun yang sedang kami rasakan. Dibalik kedekatan kami itu, tak pernah sedikitpun muncul perasaan melebihi dari sahabat. Hingga suatu hari Aris curhat ke aku kalau ada salah satu temannya pengen banget buat deket dengan ku.
“ Dara, nanti sore ada yang pengen ketemu kamu loh “ ucap Aris sembari kami berjalan menuj parker sekolah untuk pulang.
“ Siapa, Ris? “
“ Ada pokoknya, kamu bisa ngga? “
“ Duhh, engga deh. Kalo orangnya satu sekolah, suruh aja ketemu disekolah. Soalnya aku gak mau throwback tentang masalaluku yang bertemu hanya untuk menyakiti “
“ Dia satu kelas, Ra. “
“ Omaigat seriusan? Memang siapa, Ris? “ ucap ku sambil mangap melihat sosok tampan yang hendak pulang menaiki kawasaki putihnya.
“ Kamu udah iat sendiri kok orangnya” sahut Aris sambil tersenyum menatapku.
“ Ohimjiiii Samurai kah? “ sahutku lagi dengan tampang centil. Samurai merupakan lelaki tertampan disekolah ku, banyak adik kelas serta kakak kelas berlomba-lomba untuk dekat dengannya. Terang saja, pertama masuk sekolah ini, akun twitter dan instagram Samurai mendadak naik melebihi 3000 followers. Samurai terkenal ramah, maskulin dan pokoknya sempurna banget deh dimata gadis-gadis sekolah ku. Samurai juga anak blasteran Jepang, papanya dari Jepang dan mamanya dari Indonesia, jadi tak heran lagi jika lelaki ini jadi primadona disekolah berkat ketampanan muka blasternya itu.


            Waktu telah menunjukan pukul 00.03 dini hari. Aku masih tidak bisa tidur karena kepikiran lelaki tampan siang tadi disekolah. Masih gak percaya kalau yang dimaksud Aris itu adalah Samurai si lelaki anime. Bagaimana bisa dia tertarik pada ku? Untuk menghilangkan perasaan gelisahku, aku mencoba menelepon Aris tengah malam.
“ Hallo ris, kamu udah tidur? Sorry ganggu nih, aku masih gelisah loh gabisa tidur “
“ Belum, Ra. Aku masih adu get rich sama Samurai “
“ aaaaaaaaaaa aku mau dong dideketin sama Samurai, risss “ ucap ku merengek dan Aris pun tertawa mendengar.
“ Kamu yakin bisa deket dan narik simpati dia? “ sahut Aris meledek ku.
“ Loh, kamu sendiri yang bilang kan kalau Samurai pengen deket sama aku “ ucap ku berlagak bodoh kepedean.
“ Cielahhh si bocah China kepedean naksir sama bocah Jepang hahaha “
“ Plisss rissssssssss, aku bakal kasih PD nya dehhh “
“ Pajak Deketan? Hahaha oke gampang. Makanya turutin yang aku bilang siang tadi “
“ Oke aku mau, kemana kita besok sore? Jalan bareng Sam kan? “ ucap ku kegirangan.
*tutt tutt tuuutttt* suara lantang itu terdengar dari seberang sana. Ternyata Aris memutuskan telepon ku. Ahhhh padahal udah kegirangan. Aris kenapa sih hmmm mungkin dia ketiduran atau pulsanya habis. Alhasil aku memutuskan untuk tidur agar esok bisa bangun pagi dengan fresh ke sekolah. Kali aja bisa ketemu si abang cakep Samurai.
“ Samuraiiiiiiiiiiiiiii tega banget kamu!!! Percuma aku pertaruhin semuanya buat kamu!!! “ tiba-tiba nightmare itu menghantui ku pada jam 07.00 aku terbangun dan berlari cepat menuju kamar mandi. Ohimjiii gara-gara mimpiin Samurai aku jadi telat bangun. Berhubung pagi ini Papa dan Mama pergi ke luar kota untuk menengok kelahiran keponakan pertamaku. Alhasil karena sendiri dirumah ya begini, bangun telat, sarapan pun tidak.
  Kiranti Ayuning Mayashita merupakan murid baru dikelas ku pagi ini. Melihat kedatangan Kiran, semua lelaki dikelas pada mangap. Seperti gak pernah melihat gadis cantik nan semok itu. Sayangnya kekasih Kiran seorang yang lumayan brutal, sehingga membuat kerap kali lelaki yang mencoba dekat dengan kiran seketika menjauh karena takut kena imbas kemarahan lelakinya itu.

“ Hai, kamu Samurai kan? “ sapa Kiran berusaha mendekati Samurai yang sedang asik bermain get rich.
“ Iya, ada apa Kir? “ shut Samurai dengan singkat.
“ Sam, nanti sore anter aku ke mall yuk “ Ohimjiiiii aku yang udah deket sebulan sama Samurai aja belum pernah berani buat ngajak Samurai pergi apalagi minta dianter ke mall. Gimana kalo cowok Kiran tau? Bisa habis Samurai nih, geruttu ku dalam hati.
“ Hei Sam, kamu lagi ngapain? “ ucap ku sembari mendekati dan memeluk leher Samurai tanpa canggung karena aku tak ingin Kiran embat Samku. Samurai pun tak mengacangi ku, Ia malah mengacangi Kiran yang sejak tadi berada didepannya.
“ Ini, Ra. Lagi adu get rich bareng Aris. Baru nyaris bangkrut, tampangnya semakin jauh aja. Haha “
“ ah masa? Mungkin dia lagi main get rich sambil ngetoilet, Sam “ gerutuku sambil tertawa puas melihat Kiran pergi meninggalkan kami berdua dengan tampang envy nya. Yeayyyyyyyyyyyyy berhasil buat cewek cabe itu terusir. Lagipula udah punya pacar masih aja pengen dianterin sama calon orang hihi, iyadong Samurai kan calon pacar gua *eh hehe.
“ Dara.. “ Ohimjiiiiiiii Samurai meletakan handphone nya dan meraih tangan ku sembari Ia menatap kedip demi kedipan mata ku. Terang saja, aku bukanlah tipe orang yang tahan jika tatapan mata.
“ Kamu ingat foto ini, Ra? “ Kembali Ia berbicara sembari menunjukan ku foto sepasang gadis dan lelaki kecil itu.
“ Ini kan foto aku, kenapa bisa ada dikamu? “ ucapku seketika terkejut dan heran melihat apa yang Ia tunjukan.
“ Iya, ini foto kita berdua. “
“ Kamu Sam teman playgroup ku? Ohimjiii Sam? Kamu beneran Sam? “
“ Iyaa Dara, aku Sam sahabat kecil mu. Aku Sam yang pernah menyuapi mu bekal makanan dulu. “
“ Ohimjii Samurai sahabat kecilku, orang pertama yang menyuapiku, orang pertama yang pegang tanganku selain Papa dan Mama “ ucapku sembari meneteskan air mata dan Samurai pun memelukku dengan erat hingga aku pun membalasnya.
“ Aku cinta kamu Daraa, aku ingin kita bersama, aku ingin bahagiakan kamu, aku ingin kita berlari berdua sambil memegang sepasang boneka hello kitty couple seperti pertama kita jumpa di playgroup dulu “ ungkap Samrai sembari memberiku sekotak hadiah berwarna merah muda itu.
“ Apaan ini, Sam? “ ujar ku ragu.
“ Kamu ambil ini jika kamu ingin kita bersama lagi dan kamu lepaskan pegangan tanganku jika kamu tak ingin ini terjadi “
“ Sammm… “
“ Aku cinta kamu, Ra. Sejak kita pertama berjumpa di bangku ini “
“ Aku menantimu selama 12 tahun, Sam “
“ Menanti untuk apa? “
“ Untuk kita berjumpa lagi “
“ Hanya sekedar berjumpa? “
“ Jika kau berharap lebih, itulah perasaanku saat ini “
“ Daraa…. “
“ Iya Sam, aku rindu kamu. Aku juga cinta kamu “
“ Darakuuuuuuuuu “ ujar Samurai sembari memeluku dengan erat dan akupun mengambil hadiahnya sebagai ungkapan bahwa aku menerimanya. Menerima untuk kita kembali bersama dan lebih dari sekedar sahabat kecil. 
Bersambung

           

TANPA KISAH dan CERITA



CHAPTER I.

           Hay, nama aku Ashanty Daranika. Teman-teman akrab memanggilku Dara. Kini aku tepat berusia 16 tahun dan duduk dibangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama. Diusiaku yang ke 16 ini, aku sama sekali belum mengerti apa sih pacaran itu. Suatu hari dikelas ku kedatangan siswa baru dari Bandung, namanya Brama Afandi Pratama. Kelihatannya siswa baru ini sangat sombong sehingga membuat ku selalu ilfeel jika berada didekatnya. Aku memang seorang bendahara kelas, hingga suatu hari ketika ada tugas dari ketua kelas untuk menginformasikan tentang pembayaran buku dikelas yang aku semestinya mengabari anak-anak kelas melalui sms. Setelah semua sms terkirim, aku mendapati satu sms yang membalas, ” Hay Dara, good night ya ” pesan dari sms itu yang membuat ku seketika berhenti mengerjakan tugas kimia ibu Tari. Tugas kimia pun aku tinggalkan untuk meladeni sms yang masuk itu. Dan ponsel ku pun berdering tanda telepon masuk.
” Hallo selamat malam, dengan siapa ini? ” ucap ku dengan halus.
” Hay Ra, aku Brama. Kamu lagi sibuk? ” sahut suara diseberang telpon yang asing bagiku.
” Hmmm, ngga terlalu. Maaf Brama siapa ya? ” ucap ku dengan suara asing itu.
” Inilo aku Brama murid baru dikelas ” sahutnya lagi dengan suara yang semakin halus.
” Owh, ada apa Bram? Pesan yang tadi aku kirim sudah jelas? ” sahut ku mencoba mengalihkan hal yang ingin Brama bicarakan.
” Sudah, Ra. Thanks ya infonya. Bay the way nih, kamu lagi ngapain? ” Oh my god, ngapain sih si anak curut baru ini nanyain hal yang gak mestinya dia tanyakan? Membuatku semakin ilfeel dengan apa yang dia lakukan.
” Ok, eh iya maaf ya aku udah ngantuk nih. Good night ya ” ucap ku dengan nada yang cepat untuk mengakhiri percakapan dengannya dan mematikan telepon. Pesan singkat pun masuk lagi, ternyata dari Brama lagi. ” Hay Ra, kamu kenapa sih? Maafin aku ya udah ganggu malem kamu. Good night cantik ”
            Keesokan paginya, tiba-tiba aku menemui sebatang mawar dan sebatang coklat diatas bangku ku. Aku pandangi seisi ruangan ternyata hanya Shila dan Brama yang sudah datang. Tapi mana mungkin salah satu dari mereka yang menaruh ini diatas bangku ku. Bukan hanya hari ini, peristiwa ini selalu terulang hingga keesokan pagi dan pagi hingga pagi berlalu. Masih selalu bertanya dalam benak ku, sebenarnya siapa yang punya kerjaan setiap pagi menaruhi sebatang mawar dan coklat diatas bangku ku? Hingga suatu hari saat bel istirahat berbunyi, Shila sahabatku mengajak ku untuk pergi ke suatu tempat indah dikota ini. Umbrella Beach, ya ini adalah pantai terindah dikota ini. Aku juga tidak tahu kenapa pantai ini diberi nama Umbrella. Mungkin karena dipantai ini banyak payung yang menghiasi ketika hujan dan teriknya mentari membakar suasana. ” Ngapain kita kesini, Shil? ” tanya ku pada Shila yang begitu sibuk dengan ponselnya.
” Shila, shil? Oke, kalau kamu ajak aku kesini Cuma buat jadi kacang, aku pulang aja! ” ucapku sembari berjalan meninggalkan Shila yang asik dengan ponselnya seperti sedang menunggu seseorang.
” Hei Dara, tunggu sebentar. Aku punya sesuatu buat kamu ” kata Shila yang sembari menahan ku untuk pergi.
” Sesuatu apa? Aku lelah dengan panas terik ini, Shil ” sahut ku sembari mencari tempat untuk berteduh.
” Hayy Dara, apakabar? ” terdengar suara tipis nun lantang itu dari bali telinga ku. Oh god! Ngapain ada Brama disini? Yang aku rasa hanya membuat suasana semakin panas.
” Ra, aku mau tunjukin sesuatu buat kamu. Tapi enggak disini ”
” Sesuatu apaan? Trus dimana? Pindah lokasi lagi? Duhh capek aku kalo musti naikin bejibun tangga itu ” sahut ku dengan nada jutek dan kesel karena Shila memberiku kejutan yang ngga aku harapin sama sekali.
” Udahlah, Ra. Kamu gak boleh gitu, hargai Brama dong! ” timbrungan dari Shila yang membuat telinga ku panas mendengar.
” Oke, aku turuti mau kalian. ” ucap ku masih dengan tampang terpaksa.
Akhirnya kami pun menaiki bejibun tangga di Umbrella Beach itu. Memang suasana sangat teriknya panas dan ulat bulu menghiasi setiap pepohonan disana. Ya memang benar karena saat itu sedang musim hujan dan badai topan menghadang wilayah tepi pantai. Sesampainya kami diatas pantai itu tiba – tiba Brama menggendongku dan berlari menuju arena golf dengan padang rumput yang sangat hijau.
” Dara, aku sadar aku bukan siapa-siapa. Aku hanya murid baru yang belagu ingin lebih dekat dengan sosok cantik dikelas baruku. Kamu pernah bilang sendiri kan ke Shila jika sebuah perasaan itu gak akan pernah bohong dan jangan pernah lewat memendam suatu perasaan. Begitupun dengan ku, aku tak melihat cantiknya fisik mu, Ra. Tapi aku merasakan betapa halusnya perasaan yang kamu miliki. Aku bisa rasakan itu walaupun tiap detik aku menyapa, kamu selalu jutekin aku. Aku tak punya alasan mengapa aku bisa mencintaimu selebih ini, tapi aku punya alasan jika kamu nolak aku. Aku ingin buat kamu bahagia, Ra. ” Omaigat!!!!!!!!! Kenapa dihari ini harus terjadi hal semacam ini? Orang yang paling membuat ku kesal setiap saat aku melihatnya walaupun dimataku fisik dia begitu tampan. Ya, aku akui dia tampan, dia romantis tapi apakah dia setia? Aku gak bisa jamin hal itu karena setiap gadis yang komentar di foto instagramnya pasti sealu dibalas dengan kata ”say” . Huhuhu benar-benar di siang terik itu hatiku berubah jadi mendung walaupun disisi lain aku merasa begitu senang. Senang karena ada orang yang begitu romantis menyatakan perasaannya pada ku.
” Apa aku bisa jamin kesetiaan mu, Bram? ” sahutku masih dengan nada egosiesme dan menatapi bola matanya yang nampak berkaca-kaca.
” Aku bisa buktikan setelah kamu menerima ku, Ra ” ucapnya penuh senyum ketulusan yang aku rasakan dan mengulurkan 3 batang mawar putih, pink dan merah yang masih segar itu.
” Kenapa mawarnya mesti 3, Bram? ”
” Iya, mawar putih ini adalah AKU yang artinya ketulusan perasaan ku pada mu, mawar merah ini adalah CINTA yang artinya real love and everything love dan yang terakhir ini adalah mawar pink yang melambangkan DIRIMU yang begitu anggun bagaikan salju yang memberi kesejukan dihati aku, Ra. I Love You ” Omaigat!!!!!! Aku suka cowok romantis, aku suka cowok tampan semacam dia TAPI haruskah aku menerimanya? Aku tau ini hanya perasaan sementara namun....
” Maaf, Bram. Aku belum bisa... ” ucapku lagi dengan nada pelan dan memandangi wajah Brama yang kian menunduk dan tersenyum kecil bak kekecewaan yang mendalam.
” Aku belum bisa nolak kamu ” aaaaaaaaaaaaa ungkapku sembari memeluknya erat dan dia pun membalas pelukan ku serta kecup dikening. Maafin aku Brama, dulu aku memang benci kamu, namun kini perasaan memang tak bisa bohong. Dalam benci terlarut setets cinta yang kini membuatku kian mencintaimu tanpa harapan yang lebih.
” Semoga kita bisa terus bersama hingga waktu yang memisahkan, Dara ku I Love You ”
” Iya Brama ku, I love you too ”

                     Kini 4 bulan sudah hubunganku dengan Brama. Tepat ditangga ini mestinya kita rayakan hari jadian berdua. Tapi gak tau kenapa perasaanku kacau banget dimalam ini. *kriiiiiiinggg* telepon genggamku pun berbunyi, entah siapa yang menelepon karena tak tampak nomernya.
” Hallo Dara, ini aku Miko sahabat Brama di kelas sebelah. ” terdengar suara terburu-buru disebrang sana yang ternyata itu sahabat Brama yang bernama Miko namu dikelas sebelah. Miko orangnya memang baik banget, keuarga Miko pun udah seakrab saudara dikeluarga ku karena Papanya satu departement dengan Papaku.
” Ada apa, Ko? Kenapa buru-buru? ”
” Temui aku sekarang di white cafe ya, tempat biasa aku sama Brama nongkrong ”
” Loh memangnya ada apa? ”
” Udah, buruan aja kesininya. Urgent, Raaaa!!! ” ucap Miko tergesa-gesa dan menutup telepon. Akhirnya aku pun pergi menuju white cafe tempat Miko dan Brama biasa nongkrong, dan ternyata sesampainya aku disana seketika hatiku remuk!!!!!!! Aku mendapati Brama dan Shila begitu romantis layaknya sepasang kekasih tak berdosa. Jujur saja, selama 4 bulan hubunganku dengan Brama, tak seberapa romantisnya pada ku. Tak seromantis dia dengan Shila malam ini. Benar-benar hubungan kita tanpa kisah dan cerita. Aku tak lama berbincang dengan Miko karena aku mengambil keputusan untuk segera pulang dan menenangkan diri.


            Hari ini hari dimana kelulusan tiba, 2 bulan sudah hubungan ku digantung Brama. Namun aku sudah menganggapnya hilang dari hidupku. Memang benar apa yang dia ungkapkan dulu ke aku, itu semua palsu. Hanya menghabiskan waktu dan suara. Begitupun dengan Shila yang tak seperti biasanya bersamaku. Semenjak kejadian malam itu di white cafe, shila pindah duduk bersama Brama dan tanpa komunikasinya lagi denganku. Entah itu karena Ia mau atau memang sengaja ingin up to up dengan kekasihnya yang masih status resmi denganku, huuhhh SO BAD BOY BRAMA!!! YOU ARE SO BAD!!!! Kata-kata yang selalu meledak dipikiranku ketika ingat mereka.
” Ra.. ”
” Ada apa? ”
” Maaf ya, ”
” Maaf buat apa, Bram? ”
” Kamu pasti peka ”
” Apa selalu aku yang harus peka? Peka kamu kemana sebagai cowok? Giliran pandangan pertama aja kamu segitu ngemisnya cinta ke aku, tapi setelah berlalu apa yang kamu beri? Apa? Tanpa kisah dan cerita, Bram!!! Kamu tak ungkap putus pun, aku sudah putusin kamu sejak malam kemarin date kamu bareng shila di white cafe! Puas?!! ” ucapku dengan lega dan melemparkan tamparan dipipinya untuk kekesalan ini.
Kekecewaan dan penyesalan itu memang datangnya belakangan. Semenjak kejadian itu, aku muai sadar bahwa sebuah cinta dari anak ingusan itu hanya monyet, hanya cinta milik monyet!!!! Keselnya kelewatan banget nih, sampai-sampai semua didekatku jadi imbasnya. Tapi syukur saja karena secepatnya aku akan pisah dengan mereka. Ya, semoga saja jalan hubungan mereka indah seindah apa yang aku rasakan di AWAL mengenal Brama.
Bersambung